Keluarga Besar Pengadilan Agama Pulang Pisau Mengucapkan Selamat Hari Buruh Nasional
Sabtu, 01 Mei 2021, ditetapkan sebagai Peringatan Hari Buruh Internasional Hari Buruh juga dikenal dengan nama “May Day”. yang juga dirayakan di berbagai negara setiap tanggal 1 Mei tersebut. Hari Buruh pada awalnya terjadi karena adanya gerakan sekelompok buruh di Amerika Serikat yang menuntut perbaikan hidup pekerjaan. Tuntutannya mulai dari jam kerja, upah, dan iklim bekerja yang dinilai kurang sehat pada saat itu. Para buruh kemudian membentuk aksi mogok bekerja selama kurang lebih seminggu lamanya. Aksi mogok para pekerja ini kemudian membuat pemerintah dan para pemilik usaha geram dan kemudian menurunkan aparat kepolisian untuk turun tangan mengamankan situasi. Hari Buruh lahir dari sejarah yang menyedihkan dan kelam. Para pejuang buruh yang menuntut hak dan kesejahteraan kemudian banyak ditangkap dan diadili serta menimbulkan pemberontakan.
Hari Buruh bermakna agar kita dapat menghargai kerja keras serta perjuangan setiap orang, terutama waktu dan tenaga yang telah dikorbankan oleh para buruh di setiap perusahaan. Buruh memiliki hati yang tulus yang senantiasa berjuang untuk keluarga, masyarakat dan negara. Buruh adalah satu di antara elemen penting dalam pembangunan bangsa. Hari Buruh Internasional diperingati bukan sekedar untuk memperingati sebuah momentum di masa lalu, tapi kita memberi penghormatan atas karya dan ketekunan para pekerja yang menggerakkan ekonomi dan dunia usaha.
Keluarga Besar Pengadilan Agama Pulang Pisau mengucapkan selamat hari buruh nasional 1 Mei 2021. Tetaplah semangat, terus bekerja keras. Semoga seluruh pekerja bisa hidup layak dan sejahtera.
“C.A.T( Cepat, Aktual, dan Terpercaya), NV/Timred”
Popular Singles and EPs by Maidany
Penajam (29/01/2023), Bertempat di Pantai Tanjung Jumlai Kelurahan Saloloang Kecamatan Penajam diadakan acara Family Gathering UPTD PPRD PPU. Acara yang dihadiri oleh seluruh Keluarga Besar UPTD PPRD PPU mulai dari PNS, Non PNS sampai Cleaning Service ikut serta dalam acara ini. Familiy Gathering kali ini mengambil tema “I CAN’T BUT WE CAN” yang maknanya setiap target yang telah ditentukan tidak akan tercapai jika dilakukan sendiri namun jika dengan kerja keras, kerja sama dan kebersamaan yang baik semua target akan dapat tercapai sesuai dengan yang di harapkan.
Acara ini langsung dibuka oleh Bapak Kepala UPTD PPRD PPU H. Arifin, S.Sos yang juga di dampingi oleh Istri beliau Hj. Indun Salbiah Ningsih. Dalam sambutannya Beliau berpesan kepada seluruh staf untuk melepaskan sejenak segala penat dan pikiran pekerjaan agar bisa menikmati bersama sama keluarga untuk hari ini karena tujuan acara ini adalah selain sebagai ajang keakraban antar sesama pegawai juga sebagai relaksasi dari segala kesibukan dikantor.
Pada kesempatan ini dimerihakan oleh berbagai permainan menarik dan seru baik untuk dewasa maupun anak anak. Para peserta family gathering sangat antusias sekali dengan berbagai permainan yang dilombakan dikarenakan pantia telah menyediakan hadiah hadiah yang sangat menarik untuk di perebutkan Juara I, II dan III. Diantara permainan tersebut ialah Adu Konsentrasi, Kreatifitas Yel-Yel, Balap Sarung dan estafet masukkan paku dalam botol, adu balap papan dan kumpul tepung.
Semoga acara yang telah lama direncanakan ini namun sempat tertunda karena pandemi Covid-19 menjadi tradisi yang bisa menjaga kekompakkan khususnya untuk keluarga besar UPTD PPRD PPU.(bs)
SEMANGAT DUNIA SATU KELUARGA
Berbicara Dunia Satu Keluarga (DSK) tentu tak akan lepas dari pengertian keluarga itu sendiri. Dunia Satu Keluarga adalah sebuah prinsip kekeluargaan yang menjadi inti dari perdamaian sesungguhnya konsep ini mengajarkan kita bahwa kita semua merupakan satu keluarga, selaras dengan ajaran Sang Buddha yakni kasih sayang dan cinta kasih sesama makhluk hidup konsep ini memiliki efek yang luar biasa ketika kita semua dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan kita. Kita masuk ke pembahasan pertama perihal Dunia Satu Keluarga sebelum kita memikirkan untuk menerapkannya , terlebih dahulu kita harus memikirkan dapatkah prinsip atau konsep ini diterima oleh semua insan di dunia?
Dunia ini terdiri dari segala jenis manusia baik ras sifat maupun pemikiran, sebuah tantangan tersendiri bagaimana orang yang menegakkan konsep itu menerapkannya tanpa harus memaksa konsep tersebut karena kita tahu ajaran Sang Buddha tidak bersifat memaksa melainkan membuat kita sadar dan memilih sendiri jalan hidup kita. Perbedaan memang ada namun pantaskah hal tersebut menghalangi jalan menuju keselarasan dan keharmonisan satu keluarga.
Pembahasan kedua Sejarah manusia menuliskan bahwa hanya manusia yang dapat menyesuaikan dirilah ( adaptif) yang dapat mempertahankan hidup. Bukan orang yang kuat yang bisa bertahan tapi orang yang memiliki pribadi yang luhur dan mulia yang bisa bertahan hidup. Dinosaurus paling kuat, tapi sudah punah. Emporium Roma dan Mongolia adalah yang paling kuat, tapi semua tinggal sejarah. Dari dulu hingga sekarang banyak dinasti yang kuat, Negara dan kerajaan yang kuat, atau makhluk yang kuat tapi sekarang sudah punah.
Kini kita memasuki evolusi besar-besaran umat manusia. Hanya yang memiliki konsep pandangan dunia satu keluarga, barulah umat manusia bisa menjadi bangsa yang mulia. Hanyalah bila kita semua memiliki wawasan dunia satu keluarga, barulah umat manusia dapat melangsungkan hidupnya. Dunia satu keluarga artinya walau berbeda kewarganegaraan tetapi kita satu keluarga. Berbeda agama dan keyakinan tetapi kita satu keluarga, beda warna kulit dan kebangsaan tetapi kita satu keluarga, berbeda kultur dan budaya, adat istiadat dan kebiasaan tetapi kita satu keluarga. Kaya-miskin, cantik-jelek, pintar-bodoh, hina-mulia, kita tetap satu keluarga. Seluruh penduduk dunia adalah satu keluarga. Kita mengasihi ayah bunda sendiri, tetapi juga mengasihi ayah bunda sedunia. Kita mengasihi anak-anak kita,kita juga mengasihi anak-anak sedunia. Kita mengasihi bangsa dan Negara kita tetapi kita juga mencintai bangsa dan Negara sedunia. Inilah DSK (mandarin Shi Jie Yi Jia),
Perjuangan mewujudkan dunia satu keluarga adalah perjuangan yang dimulai dari diri sendiri. Hanya dengan dimulai dari diri sendiri akan ada orang yang terpanggil ikut. Memulai dari 1 orang menjadi 10 orang, 10 menjadi 100, 100 lalu 1000, sejuta, semiliar hingga sedunia. Siapakah orang pertama itu? Orang pertama itu adalah diriku sendiri. Akulah yang harus mulai, disini dan sekarang juga. Apa saja pengamalan nyata sebagai wujud semangat dunia satu keluarga kita dalam kehidupan sehari-hari :
Semangat dunia satu keluarga adalah semangat hidup harmonis. Hidup harmonis dengan semua orang. Harmonis adalah hidup selaras, serasi, saling membantu, melengkapi sehingga hidup menjadi indah, damai, dan bahagia. Sama seperti halnya gigi dan lidah satu keras dan tajam sementara yang lain lembut dan tumpul namun keduanya tidak saling melukai mereka dapat bekerjasama dengan harmonis. Gigi bertugas menghancurkan makanan sementara lidah bertugas mencicipi dan membolak balikan makanan supaya dapat terkunyah rata. Lidah tidak dapat menggantikan gigi, gigi tidak bisa menggantikan lidah keduanya saling membantu dan membutuhkan. Keberagaman dan perbedaan adalah hakikat dunia. Untuk menjadi harmonis orang tidak harus memusuhi keberagaman dan perbedaan. Sebaliknya keberagaman dan perbedaan menunjukkan betapa pentingnya keharmonisan. Untuk mengembangkan hidup yang harmonis kita perlu mengembangkan semangat-semangat positif dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang berjuang mewujudkan dunia satu keluarga mutlak harus rendah hati. Sifat sombong dan angkuh sama sekali berlawanan dengan semangat dunia satu keluarga. Orang sombong tidak pernah menghormati orang lain, tidak bisa menghargai pandangan orang lain,mau menang sendiri dan egois. Sedikit berkorban sudah menuntut pamrih dan mengagungkan dirisendiri. Orang sombong tidak menghargai kebersamaan dan kepentingan orang banyak.Sifat sombong adalah penghambat utama terwujudnya dunia satu keluarga. Sebaliknya, kerendahan hati adalah landasan hidup harmonis, kerendahan hati membuat seseorang saling menghargai,membantu, dan saling memajukan. Kerendahan hati adalah semangat dunia satu keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
Tulus apa adanya adalah kejujuran dan kemurnian hati yang sangat indah. Orang tulus tidak munafik, tidak berbelit-belit dan rumit sehingga banyak sahabat. Semua orang merasa nyaman dengan tenang berhubungan dengannya. Ketulusan menjadi pintu sukses dalam hubungan masyarakat. Sebaliknya sifat munafik, kelicikan, curang, rumit adalah perusak hubungan yang menjadi batu penghalang terwujudnya dunia satu keluarga.
Orang yang berjiwa besar adalah orang yang berlapang dada yang pemaaf, penuh pengertian,bertoleransi. Orang yang berjiwa besar sabar, tidak perhitungan, dan mampu berkorban perasa, dapat menerima hal yang menyakitkan. Orang yang berjiwa besar yang mampu menerima tanggung jawab besar dan tugas berat.
Kebersamaan menjadi semangat paling utama dalam dunia satu keluarga . Kebersamaan adalah semangat berbagi. Berbagi kebahagiaan, kesuksesan, kemuliaan, dan berbagi pencapaian. Kelemahan manusia adalah tidak mau berbagi hanya mau menikmati sendiri. Hanya mau sukses, bahagia ,kaya sendiri. Semangat tidak mau berbagi inilah penyebab utama kecemburuan dan iri hati, persaingan, pertikaian sampai pada peperangan.Semangat tidak mau berbagi ini pula yang membuat orang gagal menikmati kesuksesan dan kebahagiaan yang dicapai. Sebab kebahagiaan sendiri tidak dapat menandingi kebahagiaan bersama. Sebuah kebahagiaan menjadi sejati, bermakna dan bertahan bila dibagikan kepada banyak orang.
Banyak orang dapat bekerja sendirian dengan baik namun tidak bisa bekerjasama. Setiap bekerja sama pasti beda pendapat atau salah paham yang mengakibatkan pertikaian. Bekerja sama adalah sebuah seni tinggi untuk dapat bekerja sama dengan orang harus rendah hati, lapang dada, berani mengalah, berkorban perasaan dan senantiasa tulus ikhlas. Semangat bekerjasama adalah semangat hormat dan kasih. Kemampuan satu orang tentu tidak dapat disamakan dengan kekuataan banyak orang untuk menyelesaikan sebuah misi agung dibutuhkan tenaga banyak orang. Hanya dengan bergandeng tangan ,kerjasama yang baik, misi dunia satu keluarga dapat diwujudkan.
Tidak ada yang sempurna di dunia. Semangat dunia satu keluarga mengajarkan semangat memaafkan. Hanya orang yang mau memaafkan dapat berkontribusi pada misi Dunia Satu Keluarga. Sakit hati, kebencian, dendam adalah sumber penderitaan dan kesakitan. Memaafkan adalah sumber sukacita, dan kebahagiaan. Orang yang bahagia akan membagi kebahagiaan. Orang yang menyimpan sakit hati akan membagi penderitaan, orang yang memaafkan akan membagikan sukacita.
Ceria pangkal kebahagiaan dan sukacita. Orang ceria melupakan kesedihan, melepaskan beban menyakitkan. Mudah melupakan masa lalu. Orang ceria mudah riang gembira. Keceriaan adalah suasana utama dalam dunia satu keluarga. Keceriaan adalah sikap mental yang dapat dilatih dan dikembangkan. Orang yang mencita-citakan Dunia Satu Keluarga harus mengembangkan ceria dalam kehidupan sehari-hari kapan dan dimanpun berada.
Bersyukur adalah kunci hidup bahagia. Kesusahan hidup , kemiskinan, dan kesakitan bukanlah faktor penderitaan. Harta, jabatan, dan popularitas bukan juga faktor kebahagiaan,. Adalah rasa bersyukur yang menjadikan hidup bahagia dan ketiadaan rasa syukur yang akan membuat hidup menderita. Semangat Dunia Satu Keluarga dalam keseharian adalah belajar bersyukur dalam segala hal. Bersyukur dengan semua yang dimiliki bahkan juga bersyukur dengan semua yang tidak dimiliki. Bersyukur dalam suka dan duka, sukses dan gagal, lancar dan rintangan, kaya dan miskin.
Dunia satu keluarga (DSK) merupakan fondasi berkembangnya majunya ajaran Buddha Maitreya. DSK membutuhkan perhatian yang serius agar selalu eksis kapanpun dan dimanapun. Konsep DSK adalah memasukan moral spiritual sebagai pilar utama untuk mewujudkannya. Selain itu harus mempertahankan prinsip-prinsip nilai moral yang ada dalam masyarakat sebagai identitas kearifan lokal, tanpa bertentangan dengan norma agama. (RED_STABM)
Arisan yang Sesuai dengan Syariat Islam
Setelah mengetahui hukum arisan dalam Islam, kini sahabat Dream yang akan menjalani hal tersebut pun tidak perlu khawatir lagi. Namun tetap harus diingat bahwa arisan boleh dilakukan asal mengikuti syariat Islam. Berikut adalah arisan yang diperbolehkan dalam Islam sebagaimana dikutip melalui umma.id:
Arisan tersebut boleh dilakukan asal sifatnya adil. Setiap orang yang mengikuti arisan tersebut memberikan dan mendapatkan bagiannya sesuai hak masing-masing. Dalam mendapatkan uang arisan juga tidak dikurangi atau dilebihkan jumlahnya. Karena perbuatan tersebut dilarangkan oleh Allah SWT
Memiliki Niat yang Baik
Segala sesuatu yang akan dilakukan harus diawali dengan niat yang baik, tidak terkecuali saat melakukan arisan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang bunyinya sebagai berikut:
وَتَعَاوَنُوْاعَلَىالْبِرِّوَالتَّقْوٰىۖوَلَاتَعَاوَنُوْاعَلَىالْاِثْمِوَالْعُدْوَانِۖوَاتَّقُوااللّٰهَۗاِنَّاللّٰهَشَدِيْدُالْعِقَابِ
Artinya: “ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).
Bahkan Rasulullah saw dahulu juga pernah melakukan suatu hal yang memiliki kemiripan dengan sistem undian. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim yang artinya sebagai berikut:
“ Rasulullah saw apabila pergi, beliau mengadakan undian di antara istri-istrinya, lalu jatuhlah undian itu pada Aisyah dan Hafsah, maka kami pun bersama beliau.” (HR. Muslim, no. 4477).
Tidak Melakukan Hal yang Tidak Bermanfaat
Di saat sedang melakukan arisan, maka janganlah melakukan hal yang tidak mendatangkan manfaat. Misalnya saja saling mengobrolkan dan memamerkan apa yang dimilikinya atau merendakan orang lain. Saat berangkat arisan, maka niatkan diri untuk saling bertemu dan bersilaturahmi.
Ada sebuah hadis yang menunjukkan tentang urusan yang tidak bermanfaat tersebut yang artinya berikut ini:
“ Ada empat perkara yang termasuk sifatnya kaum jahiliyah yang mereka tidak akan meninggalkannya, yaitu: berbangga-bangga dengan garis keturunan, mencela garis keturunan (yang lain), memintah hujan dengan perantara binatang-binatang dan meratapi mayat.” (HR. Muslim: 1550).